Status ketersediaan: | |
---|---|
Kuantitas: | |
Pertimbangan Desain untuk Cetakan Bantal Sofa
(I) Desain Rongga
Bentuk dan Ukuran
Bentuk rongga sebaiknya ditentukan oleh bentuk desain bantalan sofa, antara lain bentuk lingkaran, persegi, persegi panjang, tidak beraturan, dll. Saat merancang ukuran, pertimbangkan ukuran penggunaan sebenarnya dan tingkat penyusutan matras. Misalnya, untuk bantalan sofa PP, tingkat penyusutan umumnya berkisar antara 1,0 - 2,5%. Ukuran rongga harus diperbesar secara tepat saat mendesain untuk memastikan bahwa ukuran matras setelah pendinginan memenuhi persyaratan. Pada saat yang sama, perhatikan kedalaman dan keseragaman ketebalan dinding, hindari ketebalan atau ketipisan lokal yang mempengaruhi kualitas dan tampilan keset.
Tekstur dan Pola Permukaan
Jika bantalan sofa membutuhkan tekstur anti selip, pola dekoratif, atau logo merek, desainlah pada permukaan rongganya. Tekstur anti selip dapat dicapai dengan mengukir atau mengetsa alur yang tidak rata pada permukaan rongga, seperti pola intan, pola gelombang, dll. Pola dekoratif dapat dibuat pada permukaan rongga dengan pemrosesan kontrol numerik atau pemrosesan erosi percikan untuk memastikan ketepatan dan kejelasan pola. Untuk bantal sofa dengan logo merek, font dan ukurannya harus sesuai dengan citra merek dan gaya matras secara keseluruhan, dan logo harus diposisikan secara akurat dan terlihat jelas setelah dicetak.
(II) Desain Gerbang
Posisi Gerbang
Posisi gerbang sangat penting untuk kualitas cetakan matras. Umumnya, pintu gerbang harus ditempatkan di bagian matras yang lebih tebal atau di posisi tengah, sehingga plastik cair dapat mengalir secara merata ke segala arah saat mengisi rongga, menghindari masalah tembakan pendek atau jebakan udara. Untuk alas yang besar atau rumit, beberapa gerbang mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa plastik dapat memenuhi sudut rongga sepenuhnya. Misalnya untuk bantalan sofa dengan tulangan tepi atau bentuk tiga dimensi, pintu gerbang dapat ditempatkan di bagian dalam tulangan, sehingga plastik cair mengisi tulangan terlebih dahulu kemudian dialirkan ke area lain.
Pertimbangan Desain untuk Cetakan Bantal Sofa
(I) Desain Rongga
Bentuk dan Ukuran
Bentuk rongga sebaiknya ditentukan oleh bentuk desain bantalan sofa, antara lain bentuk lingkaran, persegi, persegi panjang, tidak beraturan, dll. Saat merancang ukuran, pertimbangkan ukuran penggunaan sebenarnya dan tingkat penyusutan matras. Misalnya, untuk bantalan sofa PP, tingkat penyusutan umumnya berkisar antara 1,0 - 2,5%. Ukuran rongga harus diperbesar secara tepat saat mendesain untuk memastikan bahwa ukuran matras setelah pendinginan memenuhi persyaratan. Pada saat yang sama, perhatikan kedalaman dan keseragaman ketebalan dinding, hindari ketebalan atau ketipisan lokal yang mempengaruhi kualitas dan tampilan keset.
Tekstur dan Pola Permukaan
Jika bantalan sofa membutuhkan tekstur anti selip, pola dekoratif, atau logo merek, desainlah pada permukaan rongganya. Tekstur anti selip dapat dicapai dengan mengukir atau mengetsa alur yang tidak rata pada permukaan rongga, seperti pola intan, pola gelombang, dll. Pola dekoratif dapat dibuat pada permukaan rongga dengan pemrosesan kontrol numerik atau pemrosesan erosi percikan untuk memastikan ketepatan dan kejelasan pola. Untuk bantal sofa dengan logo merek, font dan ukurannya harus sesuai dengan citra merek dan gaya matras secara keseluruhan, dan logo harus diposisikan secara akurat dan terlihat jelas setelah dicetak.
(II) Desain Gerbang
Posisi Gerbang
Posisi gerbang sangat penting untuk kualitas cetakan matras. Umumnya, pintu gerbang harus ditempatkan di bagian matras yang lebih tebal atau di posisi tengah, sehingga plastik cair dapat mengalir secara merata ke segala arah saat mengisi rongga, menghindari masalah tembakan pendek atau jebakan udara. Untuk alas yang besar atau rumit, beberapa gerbang mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa plastik dapat memenuhi sudut rongga sepenuhnya. Misalnya untuk bantalan sofa dengan tulangan tepi atau bentuk tiga dimensi, pintu gerbang dapat ditempatkan di bagian dalam tulangan, sehingga plastik cair mengisi tulangan terlebih dahulu kemudian dialirkan ke area lain.